Tujuan layanan Tax Compliance adalah memberikan framework kepatuhan operasional yang memastikan seluruh pelaporan SPT disusun dan disajikan sesuai ketentuan peraturan perundang‑undangan perpajakan yang berlaku.

Layanan ini meliputi validasi akhir atas kelengkapan dan keakuratan dokumen pendukung sebelum pengajuan SPT, penyampaian panduan kepatuhan praktis kepada tim internal, serta penyediaan pernyataan kepatuhan singkat untuk mendukung kesiapan saat pemeriksaan—tanpa melakukan audit mendalam atau menggantikan pelaksanaan administratif pelaporan.

1. Pre‑filing validation (cek pra‑pengajuan)

• Apa dilakukan: Verifikasi konsistensi angka antara pembukuan ringkas dan draft SPT; cek kelengkapan lampiran wajib; identifikasi inkonsistensi minor.
• Hasil pekerjaan: Pre‑filing checklist per SPT, daftar isu minor dan rekomendasi tindakan singkat.
• Frekuensi: Sebelum setiap pengajuan SPT (bulanan/tahunan).

2. Checklist dokumentasi & bukti pendukung

• Apa dilakukan: Menyusun checklist dokumen yang wajib disimpan per jenis SPT (faktur, bukti potong, kontrak, invoice, surat keterangan).
• Hasil pekerjaan: Template checklist dokumentasi dan master‑list arsip wajib.
• Frekuensi: One‑off + pembaruan saat regulasi berubah.

3. Validasi kepatuhan formil (format & lampiran)

• Apa dilakukan: Cek format lampiran, pengisian kolom, kode akun pajak, dan keberadaan nomor faktur elektronik bila diperlukan.
• Hasil pekerjaan: Laporan validasi formil dan daftar koreksi format.
• Frekuensi: Pra‑pengajuan.

4. Konsistensi pelaporan antar periode (rekonsiliasi sederhana)

• Apa dilakukan: Bandingkan SPT Masa dengan SPT Tahunan dan buku pembantu (rekonsiliasi PPN input/output, daftar pemotongan) untuk mendeteksi anomali administratif.
• Hasil pekerjaan: Laporan rekonsiliasi ringkas dan notifikasi anomali.
• Frekuensi: Bulanan/quarterly.

5. Dokumentasi Transfer Pricing 

• Apa dilakukan: Menyusun checklist dokumentasi TP, memvalidasi keberadaan dokumen utama (kontrak antar afiliasi, invoice intra‑group, bukti pembayaran), standarisasi struktur folder & naming convention, dan cek konsistensi dasar antara transaksi dan dokumen (basic matching).
• Hasil pekerjaan: Checklist dokumentasi TP yang disesuaikan, master‑list status arsip (lengkap / perlu dilengkapi), struktur folder & nama file standar, laporan readiness TP, dan template memo pengiriman dokumen ke otoritas.
• Frekuensi: Onboarding 1–2 minggu; validasi periodik triwulan atau ad‑hoc saat permintaan otoritas.

6. Kepatuhan pemotongan & bukti potong (validasi administratif)

• Apa dilakukan: Validasi bukti potong PPh 21/23/26 tercatat dan terdistribusi, cek kelengkapan lampiran untuk setiap pemotongan.
• Hasil pekerjaan: Daftar verifikasi bukti potong dan rekomendasi perbaikan administratif.
• Frekuensi: Per payroll / saat transaksi pemotongan.

7. Pra‑audit ringan / mock check untuk kesiapan pemeriksaan

• Apa dilakukan: Simulasi permintaan dokumen umum DJP untuk menilai kesiapan retrieval dan kelengkapan arsip.
• Hasil pekerjaan: Laporan readiness, daftar dokumen yang kurang, checklist perbaikan arsip.
• Frekuensi: Tahunan atau on‑demand.

8. Penyusunan memo kepatuhan pra‑pengajuan

• Apa dilakukan: Pembuatan memo singkat yang menyatakan hasil validasi pra‑pengajuan (atau menjelaskan pengecualian).
• Hasil pekerjaan: Memo kepatuhan pra‑pengajuan per SPT untuk keperluan internal.
• Frekuensi: Saat pre‑filing selesai.

9. Template, SOP singkat & guidance operasional

• Apa dilakukan: Menyediakan template pengarsipan, checklist bulanan, panduan langkah singkat bagi staff operasional.
• Hasil pekerjaan: Paket template digital, SOP singkat, dan flow sederhana untuk proses pra‑pengajuan.
• Frekuensi: One‑off + update reguler.

10. Pelatihan singkat dan transfer knowledge untuk tim internal

• Apa dilakukan: Workshop 1–2 jam untuk penggunaan checklist, manajemen dokumen, dan tanggung jawab pra‑pengajuan.
• Hasil pekerjaan: Materi training, attendance list, ringkasan tindakan follow‑up.
• Frekuensi: Periodik / onboarding staf baru.